Selasa, 25 Desember 2012

RESENSI BUKU


TEOLOGI ISLAM
ALIRAN-ALIRAN SEJARAH ANALISA PERBANDINGAN

Penulis             : Harun Nasution
Penerbit           : Universitas Indonesia (UI-Press)
Cetakan           : 2010
Halaman          : 156 Halaman

ALIRAN-ALIRAN YANG ADA DALAM ISLAM

Harun Nasution dilahirkan di Pematangsiantar, Sumatra Utara, pada tanggal 23 September 1919. Beliau lulusan dari Universitas Al Azhar di Kairon dan Universitas di Amerika. Beliau telah menerbitkan banyak karya baik berupa buku maupun artikel, dan buku “Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan” merupakan karyanya yang cukup memberikan peraan dalam Ilmu Teologi di Indonesia.
Teologi dalam Islam disebut ilmu al tauhid dan Ilmu al kalam. Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran-ajaran dasar dari suatu Agama dan mempelajari teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada keyakinan-keyakinan yang kuat yang tidak mudah diombang-ambing oleh peredarn zaman.
Penulis membagi buku ini dalam dua bagian, yaitu:

Ø  Bagian Pertama, Aliran-aliran dan Sejarah
Pada bagian pertama Penulis mengajak kita untuk mengetahiu masalah-masalah yang menimbulkan masalah Teologi. Semua masalah itu dimulai sejak zaman Nabi Muhammad Saw hingga masa Pemerintahan Ali dan masa Muawiyah. Aliran yang pertama muncul ialah Aliran Khawarij, yang salah satu ajarannya mengajarkan tentang mana yang pantas disebut berdosa dan mana yang tidak pantas disebut dosa. Aliran kedua adalah Aliran Murjiah, diikuti okeh kemunculan aliran Qodariah-Jabariah, Mutazilah, Ahli Sunnah Wal Jamaah dan masih banyak Aliran yang muncul setelah kemunduran Aliran sebelum mereka. Dan dalam bab ini penulis menjelaskan kepada kita betapa sebuah persoalan politik bisa berkembang menjadi persoalan Teologi, dan penulis juga menjelaskan tentang sejarah dan pemikiran  Aliran-aliran tersebut.

Ø  Bagian Kedua, Analisa dan Perbandingan
penulis membandingkan ajaran beberapa aliran dengan memuculkan permasalahan Agama yaitu mengetahui Tuhan dan kewajiban mengetahui tuhan, mengetahui soal baik dan jahat, dan mengerjakan perbuatan baik dan menjauhi larangannya. Semua permasalahan diatas berkaitan konsep wahyu dan akal. Penulis mengatakan semua aliran mempunyai jawaban atas permasalahan tersebut. Mu’tazilah contohnya, mereka berpendapat bahwa pengetahuan dapat diperoleh lewat akal sedangkan kewajiban-kewajiban dapat diketahui dengan pemikiran yang dalam (secara filsafat). Sedangkan Asy’ariyah menolak pendapat mu’tazilah, mereka berpendapat bahwa kewajiban hanya dapat diketahui melalui wahyu, sedangkan akal tidak bisa membuat suatu hal menjadi wajib, dan mengerjakan yang baik serta menjauhi yang buruk adalah kewajiban manusia. Pada pembahasan ini Penulis juga mengajak pembaca menganalisa suatu ajaran dengan cara membandingkannya dengan pendapat para tokoh-tokoh aliran mereka atau membandingkan dengan aliran lainnya. Penulis mengungkapkan bahwa pada dasarnya semua aliran teologi sama-sama mempergunakan akal dan wahyu dalam menyelesaikan masalah, perbedaan mereka terletak pada perbedaan mentafsirkan ayat-ayat Al Quran, sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa mu’tazilah adalah salah satu aliran yang berpandangan Liberal, kebanyakan ajaran mereka menggunakan rasio untuk menyelesaikan yang ada, pembahasan mereka bersifat filosofis sehingga bagi sebagian orang awam hal ini sulit dimengerti. Sedangkan para teolog tradisional cenderung berpegang teguh dalam penafsiran ayat Qur’an dan hadits yang terbatas pada harfiahnya saja dan kadang tidak menggunakan logika. Penulis mengatakan bahwa semua aliran tidak keluar dalam islam, tetapi tetap dalam islam. Dengan demekian tiap orang islam bebas memilih salah satu dari aliran-aliran teologi tersebut, yaitu aliran mana yang sesuai dengan jiwa dan pendapatnya.
Buku ini memberikan banyak pengetahuan kepada kita tentang pengetahuan ajaran-ajaran aliran-aliran yang ada dalam islam. Isi buku ini sisusun dengan bahasa yang mudah dipahami bagi para pembacanya, tetapi juga ada beberapa pembahasan yang terlalu global dan bertele-tele, yang harus direvisi ulang agar pembaca bisa lebih memahami penjelasan yang ada dalam buku ini.
Buku ini sangat sesuai karena pembahsan atau isi buku ini sudah cukup untuk memahami tentang ilmu teologi, dan buku ini sangat cocok bagi kalangan mahasiswa yang ingin mempelajari tentang sejarah, ajaran, dan pemikiran aliran-aliran yang ada dalam islam tentang konsep wahyu dan akal.



RESENSI BUKU

PEMBAHARUAN DALAM ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN DAN GERAKAN

Oleh: Yoga Permana Sasmita


Penulis         : Prof. Dr. Harun Nasution
Penerbit       : PT Bulan Bintang
Terbit           : Cetakan pertama, oleh NV Bulan Bintang, Jakarta, 1975.
                        Cetakan kesebelas, PT Bulan Bintang, Jakarta, 1996.
Halaman       : 216 Halaman

1.      Kelebihan dan Kakurangan Buku.

·      Kelebihan
Selain terdapat hal-hal lumrah dalam sebuah buku seperti daftar isi, pendahuluan, pengantar, isi dan daftar buku bacaan/daftar pustaka, dalam buku ini juga tercantum hal lainnya, yaitu UU Hak Cipta, footnote, daftar nama-nama dan istilah serta catatan. Hal-hal tersebut menjadi sebuah penyempurna dan dapat pula disebut sebagai pelengkap yang bisa memudahkan pembaca untuk memahami buku ini.
·         Kekurangan
Dalam setiap apapun yang berhubungan dengan manusia takan lepas dari suatu salah dan khilap. Maka dari itu, pasti dalam buku ini pun akan terdapat suatu yang dianggap kurang menurut si pembaca. Menrut peresensi, kekurangan yang terdapat dalam buku ini adalah Glosarium. Glosarium ini mencakup penjelasan dari kata-kata isi buku yang mungkin tidak dapat dipahami si pembaca. Yang terdapat dalam buku ini hanya daftar nama-nama dan istilah tanpa penjelasannya. Selain itu, tidak adanya revisi (belum ada) dari buku ini yang diharapkan bisa lebih jauh menjelaskan hal-hal mengenai pembaharuan dalam Islam beserta sejarah pemikiran dan gerakannya dengan menggunakan bahasa yang lebih baku dan jelas lagi.
2.      Penjelasan Isi Buku
Selain mengenai kelebihan dan kekurang buku, adapun ringkasan isi buku tersebut sebagai berikut.
Buku ini membahas tentang pemikiran dan gerakan pembaharuan dalam Islam, yang timbul di Zaman yang lazim disebut Periode Modern dalam sejarah Islam. pembahasannya mencakup atas pembaharuan yang terjadi di tiga negara Islam yaitu, Mesir, Turki  dan India-Pakistan.
Buku Pembaruan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan karya Prof. Dr. Harun Nasution ini, terdiri dari sembilanbelas bab dengan 216 halaman. Sembilanbelas bab ini dibagi ke dalam tiga bahagin kembali, yaitu sebagai berikut.
·         Bahagian I, Mesir.
Bahagian ini, terdiri dari bab I sampai bab VII yang mencakup beberapa pendudukan tokoh-tokoh, Napoleon, Muhammad Ali Pasya, Al-Tahtawi,  Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida serta murid dan pengikut Muhammad Abduh.
Ekspedisi yang dilakukan Napoleon ke Mesir, menghasilkan ide-ide yang pada waktu itu belum mempunyai pengaruh terhadap umat Islam di Mesir. Tetapi, dalam perkembangan kontak dengan barat di abad kesembilan belas ide-ide itu makin jelas dan kemudian diterima dan dipraktekkan. Bagaimanapun, ekspedisi Napoleon telah membuka mata umat Islam Mesir akan kelemahan dan kemunduran mereka.
Muhammad Ali Pasya, merupakan seorang perwira yang ikut melawan tentara Napoleon. Namun, saat itupun dunia Islam sedang dalam keadaan kemundurannya, sedang dunia barat dalam keadaan maju. Muhammad Ali Pasya merupakan salah satu orang yang berpengaruh dalam pembaharuan Islam pada masa itu bersama tokoh lainnya, yaituAl-Tahtawi,  Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida.
·         Bahagian II, Turki.
Pada bahagian II ini, mencakup dari bab VII sampai bab XIII. Tokoh dan golongan yang berpengaruh, yaitu Sultan Mahmud II pembaharuan di Kerajaan Utsmani, Tanjimat atau penyusunan dan peraturan undang-undang baru, Usmani Muda dengan pemikiran-pemikirannya, Turki Muda yang terkenal dengan opposisi terhadap pemerintahan absolut Sultan Abdul Hamid, sampai pada tiga aliran pembaharuan (barat, Islam dan Nasionalis). Dan akhirnya Mustafa Kemal yang Sekularisme, yang tidak menghilangkan agama Islam dari masyarakat Turki, namun menghilangkan kekuasaan agama dari bidang politik dan pemerintahan.
·         Bahagian III, India-Pakistan
Pada bahagian terakhir ini, meliputi bab XIV sampai bab XIX. Bahagian ini, termasuk di dalamnya menjelaskan gerakan dan tokoh yaitu, gerakan Mujahidin, Sayyid Ahmad Khan, Gerakan Aligarh, Sayyid Amir Ali, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali Jinnah dan Abdul Kalam Azad serta Nasionalisme India.