Selasa, 25 Desember 2012

RESENSI BUKU

PEMBAHARUAN DALAM ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN DAN GERAKAN

Oleh: Yoga Permana Sasmita


Penulis         : Prof. Dr. Harun Nasution
Penerbit       : PT Bulan Bintang
Terbit           : Cetakan pertama, oleh NV Bulan Bintang, Jakarta, 1975.
                        Cetakan kesebelas, PT Bulan Bintang, Jakarta, 1996.
Halaman       : 216 Halaman

1.      Kelebihan dan Kakurangan Buku.

·      Kelebihan
Selain terdapat hal-hal lumrah dalam sebuah buku seperti daftar isi, pendahuluan, pengantar, isi dan daftar buku bacaan/daftar pustaka, dalam buku ini juga tercantum hal lainnya, yaitu UU Hak Cipta, footnote, daftar nama-nama dan istilah serta catatan. Hal-hal tersebut menjadi sebuah penyempurna dan dapat pula disebut sebagai pelengkap yang bisa memudahkan pembaca untuk memahami buku ini.
·         Kekurangan
Dalam setiap apapun yang berhubungan dengan manusia takan lepas dari suatu salah dan khilap. Maka dari itu, pasti dalam buku ini pun akan terdapat suatu yang dianggap kurang menurut si pembaca. Menrut peresensi, kekurangan yang terdapat dalam buku ini adalah Glosarium. Glosarium ini mencakup penjelasan dari kata-kata isi buku yang mungkin tidak dapat dipahami si pembaca. Yang terdapat dalam buku ini hanya daftar nama-nama dan istilah tanpa penjelasannya. Selain itu, tidak adanya revisi (belum ada) dari buku ini yang diharapkan bisa lebih jauh menjelaskan hal-hal mengenai pembaharuan dalam Islam beserta sejarah pemikiran dan gerakannya dengan menggunakan bahasa yang lebih baku dan jelas lagi.
2.      Penjelasan Isi Buku
Selain mengenai kelebihan dan kekurang buku, adapun ringkasan isi buku tersebut sebagai berikut.
Buku ini membahas tentang pemikiran dan gerakan pembaharuan dalam Islam, yang timbul di Zaman yang lazim disebut Periode Modern dalam sejarah Islam. pembahasannya mencakup atas pembaharuan yang terjadi di tiga negara Islam yaitu, Mesir, Turki  dan India-Pakistan.
Buku Pembaruan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan karya Prof. Dr. Harun Nasution ini, terdiri dari sembilanbelas bab dengan 216 halaman. Sembilanbelas bab ini dibagi ke dalam tiga bahagin kembali, yaitu sebagai berikut.
·         Bahagian I, Mesir.
Bahagian ini, terdiri dari bab I sampai bab VII yang mencakup beberapa pendudukan tokoh-tokoh, Napoleon, Muhammad Ali Pasya, Al-Tahtawi,  Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida serta murid dan pengikut Muhammad Abduh.
Ekspedisi yang dilakukan Napoleon ke Mesir, menghasilkan ide-ide yang pada waktu itu belum mempunyai pengaruh terhadap umat Islam di Mesir. Tetapi, dalam perkembangan kontak dengan barat di abad kesembilan belas ide-ide itu makin jelas dan kemudian diterima dan dipraktekkan. Bagaimanapun, ekspedisi Napoleon telah membuka mata umat Islam Mesir akan kelemahan dan kemunduran mereka.
Muhammad Ali Pasya, merupakan seorang perwira yang ikut melawan tentara Napoleon. Namun, saat itupun dunia Islam sedang dalam keadaan kemundurannya, sedang dunia barat dalam keadaan maju. Muhammad Ali Pasya merupakan salah satu orang yang berpengaruh dalam pembaharuan Islam pada masa itu bersama tokoh lainnya, yaituAl-Tahtawi,  Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida.
·         Bahagian II, Turki.
Pada bahagian II ini, mencakup dari bab VII sampai bab XIII. Tokoh dan golongan yang berpengaruh, yaitu Sultan Mahmud II pembaharuan di Kerajaan Utsmani, Tanjimat atau penyusunan dan peraturan undang-undang baru, Usmani Muda dengan pemikiran-pemikirannya, Turki Muda yang terkenal dengan opposisi terhadap pemerintahan absolut Sultan Abdul Hamid, sampai pada tiga aliran pembaharuan (barat, Islam dan Nasionalis). Dan akhirnya Mustafa Kemal yang Sekularisme, yang tidak menghilangkan agama Islam dari masyarakat Turki, namun menghilangkan kekuasaan agama dari bidang politik dan pemerintahan.
·         Bahagian III, India-Pakistan
Pada bahagian terakhir ini, meliputi bab XIV sampai bab XIX. Bahagian ini, termasuk di dalamnya menjelaskan gerakan dan tokoh yaitu, gerakan Mujahidin, Sayyid Ahmad Khan, Gerakan Aligarh, Sayyid Amir Ali, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali Jinnah dan Abdul Kalam Azad serta Nasionalisme India.

1 komentar: